Subscribe:

Pages

Sabtu, 04 Juni 2011

Usia Produktif Lebih Berisiko Kena Hepatitis

Penyakit hepatitis terutama hepatitis B tak mengenal sasaran. Siapa saja bisa terkena. Tapi ternyata pada umumnya penyakit yang disebabkan oleh virus ini lebih berisiko diderita pada usia produktif. "Semua orang bisa terkena hepatitis B, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit itu," kata Prof dr Lukman Hakim Zain.

Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Sekitar 2 miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B.
Sebanyak 350
juta di antaranya mengalami infeksi kronik dan 600 ribu jiwa meninggal dunia setiap tahun. Selain itu, estimasi penderita hepatitis C di dunia sebanyak 170 juta, 85 persen infeksi HVC akut akan berlanjut menjadi kronis. Sedangkan 20 persen akan berakhir dengan sirosis dan karsinoma hepatoselular.
"Di Indonesia sendiri, estimasi penderita jutaan masyarakat diserang penyakit ini. Dengan rincian, 7 juta diserang hepatitis C dan 10-11 juta diserang hepatitis B," katanya. Ia mengatakan, pada umumnya penyebab hepatitis B dan C lebih disebabkan karena terinfeksi atau ditularkan melalui darah. "Secara klinis penderita hepatitis ini dapat ditandai seperti mata kuning, terjadinya mual dan muntah. Sedangkan kronik tidak ada gejala sama sekali dan cara mengetahui lebih rinci yakni dengan melalui proses pemeriksaan darah," katanya. Beberapa hal yang menjadi pola penularan penyakit tersebut antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri seperti sikat gigi dan handuk yang digunakan secara bersama-sama.
"Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi terkena virus ini. Hepatitis yang paling bahaya adalah hepatitis
B
, terlebih pada ibu hamil yang tidak mengetahui penyakit yang dialaminya. Lambat laun akan berdampak kepada anak yang dilahirkan tersebut," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar